Sebelumnya saya singgah dulu membeli detergen di toko klontong sekaligus rumah tetangga sepupuku,

"Tante mauka beli Rinso", sambil mataku menyapu pandang beberapa merk detergen yang dijualnya, yang sepertinya tak ada merk rinso setelah lamat-lamat saya perhatikan.

"Rinso apa?, Rinso Daia, Rinso Total?", dijawab si tante dengan menyebut detergen dengan sebutan 'Rinso' yang juga merk detergen juga.

"Total saja tante", kupilih saja merk itu karena mengingat nama kecamatanku Tondong Tallasa sering disingkat Total, jadilah saya menggunakan detergen (baca:rinso) Total.

Memang di kampung-kampung, brand merk sekelas Rinso sangat lekat di benak masyarakat, karena merk Rinso merupakan jenis detergen yang merevolusi sabunisasi mencuci pakaian dari sabun cuci colek ke sabun cuci bubuk.

Dulu semasa kecil, saya sangat senang kalau kemasan Kotak detergen Rinso yang ibuku beli, karena ada sendoknya yang ketika Rinsonya habis, sendoknya saya jadikan mainan helikopter, sambil membayangkan sedang naik helikopter berkeliling angkasa di atas lautan baskom air cucian. Ah, mungkin itu tercatat impian masa kecil yang tercapai kala naik helikopter Puma milik TNI AU Lanud Hasanuddin semasa mahasiswa.

Pulang dari rumah sepupu yang jaraknya cukup dekat, bersama istri berjalan kaki sambil saya gendong anak gadis kecilku Faah,

"Beliji tadi detergen Bi?", tanya istriku jangan sampai lupa dan pakai detergen sepupu mencuci pakaian.

"iyah, saya beli Rinso Total", sambil ketawa mengingat pengalaman tadi beli detergen.

Istriku pun menahan tawa, "iyah, kalau rinso itu detergenmi maksudnya.

Merk zaman dahulu, baik yang masih bertahan ataupun sudah tertelan zaman, memang cukup kuat terpatri, walapun banyak merk masa kini untuk berbagai jenis produk tetap saja kadang penamaan produk menggunakan merk sejenis.

Saya teringat dengan odol, dulunya adalah merk pasta gigi pada masa-masa penjajahan Belanda, past gigi ini berhasil menggeser pemakaian tumbukan batu bata ataupun buah pinang dalam menggosok gigi, kini pasta gigi lebih dikenal dengan sebutan odol, bahkan menjadi bahasa baku yang di dalam kamus bahasa Indonesia odol berarti tapal gigi atau pasta gigi.

Yah, semoga kejadian lucu membeli detergen hari ini menjadi pelajaran berharga, minimal kita bisa belajar bagaimana brand sebuah produk mengakar kuat karena menciptakan kebaruan, bukan menciptakan tiruan yang menjiplak.

Saya ingat kata dosen saya Pak Imam Mujahidin Fahmid, kala membawakan mata kuliah di Sosial Ekonomi Pertanian Unhas, kata beliau "berbeda tidak selamanya terbaik, tapi yang terbaik pasti berbeda".

Ah Rinso, kamu memang berbeda dengan sabun colek pada awalmu muncul.
#cerminhidup
#ridhoaltundungkury
#tondongkura_total